Siklus Hidup Tumbuhan
Tumbuhan adalah tumbuhan adalah organisme eukariota multiseluler yang tergolong ke dalam kerajaan Plantae. Di dalamnya terdiri atas beberapa klad yakni, tanaman berbunga, Gymnospermae atau tumbuhan berbiji terbuka, Lycopodiopsida, paku - pakuan, lumut serta sejumlah Sejumlah alga hijau.
Tercatat sekitar 350.000 spesies organisme termasuk di dalamnya, tidak termasuk alga hijau. Dari jumlah itu, 258.650 jenis merupakan tumbuhan berbunga dan 18.000 jenis tumbuhan lumut.
Ketikan
tumbuhan mulai tumbuh, tajuk berangkat ke atas sehingga dedaunanya
menyerap sinar matahari, dan akar tumbuh kedalam tanah untuk menyerap
air dan nutrisi dari dalam tanah. Ketika tumbuhan mulai dewasa, tumbuhan
baru dikembangbiakkan melalui perbentukan bunga atau melaui cara lain.
Banyak tumbuhan menyimpan makanan untuk musim pertumbuhan berikut.
Diantara
sekian banyan tumbuhan mereka dapat hidup dengan berbagai cara, ada
yang berkembang biak dari biji langsung ada juga yang tumbuh berkembang
dengan proses membelah diri atau proses tubuh tanpa biji.
Siklus pertumbuhan tumbuhan
- Tumbuhan (annual) dan tumbuhan dwitahunan (biennial) hidup hanya untuk satu atau dua musim tumbuhan.
- Tumbuhan tidak berkayu (herbaceous) batang tanpa kayu (lunak) mati setiap tahun kemudian diganti dengan tumbuhan baru.
- Pohon batang bertunggal, bercabang dibagian atas jauh dari permukaan tanah.
- Tumbuhan bertahunan (perennial) hidup untuk banyak musim tumbuh.
- Tumbuhan berkayu batang keras tidak mati, sehingga tumbuhan dapat tumbuh dengan tinggi.
- Semak – semak tidak mempunyai batang, cabang tumbuh di bagian dekat tanah.
Struktur pada kayu
Kayu
adalah bahan keras yang menunjang sebuah pohon dan semak. Kayu terdiri
dari beberapa lapis sel xylem yang direkat oleh bahan yang disebut
lignin. Pertambahan lingkaran xylem dilakukan setiap musim tumbuh dan
setiap masa pertumbuhan sel xylem semakin bertambah.
Batang
merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk menegakkan tubuh serta
menghubungkan bagian akar dan daun. Susunan batang tidak jau beda dengan
akar. Pada batang yang bercabang sering ditemui kuncup – kuncup samping
yang nantinya akan berbantuk cabang. Pada tumbuhan Agiosperma terdapat 3
jenis batang, yaitu kalmus ( type rumput ), herbaseus (berair), dan
berkayu.
Batang
herbaseus tidak sekuat batang berkayu karena batang herbaseus tidak
mempunya gelang- gelang xylem. Penguat pada batang herbaseus hanya
berasal dari kelompok sklerenkima diantara floem dan konteks.
Sebaliknya, batang berkayu bersifat kuat karena adanya gelang xylem.
Sedangkan batang kalmus berongga dibagian dalamnya sehingga lebih lemah
dari batang herbaseus.
Batang
juga memiliki titik tumbuh pada bagian ujung batang. Berkaitan dengan
aktivitas titik tumbuh, muncul 2 teori tentang titik tumbuh, yaitu teori
histogen dari hanstein dan teori kunika korpus dari Schmidt.
1. Teori histogen
Menurut teori histogen, titik tumbuh terdiri dari tiga lapisan yaitu :
- Lapisan luar pembentuk epidemis, disebut dermatogen
- Lapisan tanah berbentuk konteks, disebut periblem
- Lapisan bagian tengah berbentuk stele, disebut plerom.
2. Teori tunika korpus
Menurut teori tunuka korpus, titik tumbuh terdiri dari dua lapisan yaitu :
- Lapisan pinggir, terdiri dari sel – sel yang aktif membelah sehingga memperluas bagian titik tumbuh, disebut tunika
- Bagian
dalam, terdiri dari sel – sel yang membelah ke segala arah dan
berdiferensiasi, disebut korpus. Korpus sendiri terletak disebelah dalam
tunika.
Dibagian
bawah titik tumbuh terbentuk lah bakal daun sebagai pelindung titik
tumbuh. Calon cabang batang muncul diantara bakal daun, keadaan demikian
disebut eksogen. Lain halnya dengan calon akar yang tumbuh karena
aktivitas perisikel atau perikambium, disebut bersifat endogen.
Komentar
Posting Komentar